Berita bulan ini

Transformasi dalam Bansos

Bansos merupakan salah elemen penting dalam kebijakan fiskal di Indonesia, karena ada beberapa fungsi bansos yakni menjaga stabilitas ekonomi secara umum,mempercepat penurunan kemiskinan dan ketimpangan, namun semua itu tidak semulus yang di cita-citakan, banyak juga faktor penghambat sehingga kadang tidak berjalan dengan baik.

Bansos sedari dulu diberikan dalam bentuk barang berupa beras ataupun lainnya, ini dinilai menjadi tidak efektif dan kurang tepat guna dan juga membutuhkan waktuyang relatif panjang dalam mempersiapkan sampai di titik distribusi.

Evaluasi tersebut menjadi pemicu bahwa bansos perlu ada transformasi baik dalam bentuknya, mekanisme distribusinya, prinsipnya adalah bansos yang memudahkan bagi penerima manfaat dan kebermanfaatannya juga secara utuh dirasakan.

Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) yang awalnya di terimakan kepada Penerima Manfaat melalui PT.POS berupa uang tunai sesuai jumlah penerimaan nya yang ditetapkan Kemensos, dengan mekanisme yang masih harus melalaui banyak prosedur,dimana PM (Penerima Manfaat) harus berlama-lama mengantri untuk mengambilnya,ada Bansos Rastra (Beras Sejahtera) yang masih di terimakan dalam wujud beras yang nyatanya kualitasnya belum sesuai ekspektasi, masih banyak kekurangannya seperti kadang masih berbau atau berkutu.

Beranjak dari peristiwa-peristiwa tersebut rupanya pemerintah pusat melalui Kemensos RI melakukan transformasi dengan menggandeng Himbara (Himpunan Bank Negara; BRI,BNI, BTN dan Mandiri) untuk berperan dalam pelaksanaan penyaluran bansos baik PKH maupun Rastra yang sekarang berubah nama menjadi Bansos Sembako, tahun 2018 menjadi awal perubahan itu semua Penerima Bansos di terbitkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang bentuk dan fungsinya tidak lain adalah sebagai Kartu ATM.

Dengan mekanisme baru, jelas tidak serta merta berjalan mulus karena butuh proses sosialisasi kepada penerima dan juga transformasi teknologi perbankan bagi masyarakat miskin, adanya perubahan ini di harapkan masyarakat miskin menjadi tidak takut untuk pergi ke Bank, sehingga kedepan ada perencanaan lanjutan agar mereka bisa akses permodalan berbunga rendah.

Sekarang Penerima Bansos dapat mencairkan bansosnya dengan sangat mudah bisa Kantor Kas Bank,di mesin ATM, agen-agen penyalur yang tersebar di tengah masyarakat.

oleh :
Luqman Nurdidayat, S.E - Penyuluh Sosial