Sekolah Rakyat sudah mulai berjalan dengan segala persiapan yang terbilang cepat dengan tercapainya pembukaan 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, Sekolah Rakyat ini merupakan Program Nasional yang di canangkan oleh Kepemimpinan Presiden Prabowo dalam agenda besarnya dalam pengentasan kemiskinan melalui aspek pendidikan.
Sekolah Rakyat dipandang penting karena selama ini ada anggapan si miskin tidak boleh sekolah, dan juga anggapan akses pendidikan susah di jangkau oleh si miskin, padahal pendidikan adalah hak dasar yang harus di berikan negara untuk semua warganya tanpa memandang unsur apapun, seperti di tegaskan dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan"
Pendidikan harus bisa di akses dengan merata, setara, terjangkau termasuk bagi masyarakat apalagi untuk masyarakat kurang mampu.
Sekolah Rakyat hadir dengan Kementerian Sosial sebagai leading sektor pelaksana, karena tujuan besarnya adalah pengentasan kemiskinan dan pemutusan kemiskinan antar generasi.
Pengentasan kemiskinan memang sebuah agenda yang komprehensif dari seluruh aspek dan aspek pendidikan adalah salah satu yang sangat penting.
Analisis terbaru tentang dampak pendidikan terhadap kemiskinan oleh tim Laporan Pemantauan Pendidikan Global (GEM) UNESCO didasarkan pada dampak rata-rata pendidikan terhadap pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan di negara-negara berkembang dari tahun 1965 hingga 2010. Analisis ini menunjukkan bahwa hampir 60 juta orang dapat keluar dari kemiskinan jika semua orang dewasa hanya perlu menambah dua tahun pendidikan. Jika semua orang dewasa menyelesaikan pendidikan menengah, 420 juta orang dapat terangkat dari kemiskinan, mengurangi jumlah total penduduk miskin lebih dari setengahnya secara global dan hampir dua pertiganya di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.
Pencapaian 100 titik Sekolah Rakyat (SR) ini bukanlah akhir ini baru awal dengan perencanaan ada 200 titik SR secara nasional, tidak dipungkiri Sekolah Rakyat membutuhkan effort dari semua pihak agar bisa berjalan ideal juga membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasana pendukungnya serta anggaran untuk tenaga guru dan tenaga non guru sebab Sekolah Rakyat ini di kelola dengan sistem sekolah asrama atau sistem di mana siswa tidak hanya belajar di kelas tetapi juga tinggal di asrama yang disediakan sekolah, seringkali dengan pengawasan 24 jam oleh pendidik. Sistem ini mengintegrasikan pendidikan akademik dengan pembentukan karakter melalui kegiatan terstruktur, disiplin, dan interaksi sosial intensif antar siswa.
Dengan sistem ini di harapkan siswa Sekolah Rakyat bisa berproses, bertumbuh dengan baik dan mandiri serta kedepan akan dibekali soft skill yang bisa di aplikasikan langsung dalam rangka bekerja, membuka usaha dan lainnya ataupun keluaran siswa Sekolah Rakyat mampu berkompetisi untuk melanjutkan masuk ke Perguruan Tinggi sesuai potensi akademiknya.
Cita-cita bangsa yang besar ini harus kita dukung dan awasi bersama sehingga benar-benar berada di trek yang benar, jauh dari penyelewengan dan tindak korupsi yang sangat dimungkinkan dari adanya proses Program Nasional Sekolah Rakyat, masyarakat juga berhak mengawasi, memantau perkembangannya sehingga bagi pelaksana harus benar-benar bisa memberikan informasi terbaik dan nyata melalui berbagai media yang ada sebagai bentuk transparansi birokrasi agar kepercayaan masyarakat bisa terjaga karena sebagian besar dananya adalah dari pajak masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang mulia ini. Sekolah Rakyat "Cerdas Bersama Tumbuh Setara"