Berita bulan ini

ICOR dan Artinya Untuk Pemerintah Daerah 

Pada debat Cawapres kemarin, ada salah satu kandidat menyebutkan istilah ICOR. Sebuah istilah teknis yang digunakan dalam ekonomi, khususnya pada ranah perencanaan pembangunan.

ICOR atau Incremental Capital Output Ratio adalah perbandingan antara pertumbuhan ekonomi  dengan investasi yang di butuhkan untuk mencapai tpertumbuhan tersebut. Rasio ini bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan “berapa uang yang harus di invesatsikan untuk mencapai target pertumbuhan yang direncanakan?”

Misalnya untuk Kabupaten Banjarnegara, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) ICOR Kabupaten Banjarnegara adalah 4%. Sementara ukuran perekonomian Banjarnegara dilihat dari PDRB adalah Rp 23 triliun. Jika kita merencanakan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%, maka kita butuh investasi baru sebesar Rp 430 miliar. Dengan perhitungan :

 = ICOR x Tingkat Pertumbuhan x PDRB

 = 4% x 5% x Rp 23 Triliun

 = Rp  430 Milyar

Dengan ukuran APBD Banjarnegara yang berkisar di angka Rp 2,2 triliun, maka untuk menghasilkan investasi baru sebesar Rp 430 miliar seharusnya tidak terlalu sulit. Dus, target 5% pertumbuhan ekonomi adalah target yang realistis dan dapat di capai.

Tetapi syaratnya harus dipastikan bahwa anggaran yang dibelanjakan harus benar-benar pilihan investasi yang paling produktif.

ICOR juga bukan indikator yang sempurna. Karena secara teoritis, investasi tidak hanya mencakup fisik saja, tetapi juga finansial dan Sumber Daya manusia (SDM). Tetapi dalam prakteknya, perhitungan ICOR lebih banyak bergantung dari investasi fisik. Seperti bangunan, jalan, tanah, alat, mesin dan semacamnya.

Kelemahan berikutnya dari ICOR adalah tidak memperhitungkan tingkat perubahan harga,  atau inflasi. Sehingga ICOR yang dihitung dari data historis tidak selalu menghasilkan proyeksi yang akurat. Apalagi dalam kondisi saat ini dimana inflasi cenderung lebih dari 3% per tahun. 

Catatan penting lagi mengenai ICOR adalah produktivitas investasi yang berusaha digambarkan oleh ICOR sangat ditentukan oleh tingkat penguasaan teknologi, kapasitas SDM, dan banyak sekali faktor lainnya independen dari pertumbuhan itu sendiri. Sehingga untuk menggunakan ICOR dalam proses pengambilan keputusan harus disertai dengan konteks dan asumsi-asumsi yang lengkap.

Tetapi ICOR, paling tidak, bisa menggambarkan angka investasi minimal yang harus disediakan, untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang direncanakan. Sehingga target Pembangunan tidak dipasang secara serampangan dan tidak realistis.

ICOR juga dapat menggambarkan seberapa efisien perekonomian di sebuah daerah. Sehingga akan membantu investor menentukan lokasi yang tepat untuk menanamkan modalnya. Secara umum, nilai ICOR di bawah 3 menunjukan ekonomi yang efisien, dan nilai ICOR diatas 4 menunjukan perekonomian yang tidak efisien bagi investasi.

oleh :
Aditya Agus Satria, M.Ec.Dev., MA, Ak, CA